Grobogan Metro Realita
Kebebutuhan masyarakat terhadap bawang merah konsumsi sangat tinggi sehingga untuk meningkatkan produksi perlu dilakukan inovasi tekhnologi baru yang aplikatif. Selain hal itu upaya ini dilakukan dalam rangka mendukung program mandiri bawang merah yang bermutu, salah satu inovasi tersebut adalah penggunaan biji botani/True Shallot (TTS)
Luas wilayah Pertanian Kabupaten Grobogan mencapai 686 Ha dengan produksi 72.564 Kwintal,Daerah pertanian Desa Penawangan Kabupaten Grobogan merupakan sentra bawang merah dengan luas tanam mencapai 103 Ha.
Bertempat di Persawahan Desa Penawangan Kecamatan Penawangan Kabupaten Grobogan Wakil Bupati H.Icek Baskoro,SH membuka acara Temu Lapang pembenihan Bawang merah True Shallot Seed (TSS).
Tepat Pukul 11.30 WIB Senin (16/11) 2015 semua petani berkumpul di lahan persawahan penduduk Desa Penawangan.Hadir dalam acara tersebut Kepala pusat penelitian dan pengembangan holtikultura dan balai penelitian sayuran, balai besar biogen Muhammad Prama Yufdi, Kepala Dinas Provinsi Jateng Suryo Banendro, Kepala BPTP Provinsi Jateng Moh Ismail Wahab, serta ratusan peserta dari SKPD Komandan Kodim 0717dan kelompok tani lainya.
Dalam sambutanya H.Icek Baskoro ,SH.”Bawang yang dikenal sebagai salah satu komoditas yang dibutuhkan setiap orang.Kepada para petani bawang merah di Penawangan, hendaknya tetap semangat mengembangkan budidaya tanaman ini. Apresiasi saya sampaikan kepada para petani karena kita tahu teknologi budidaya bawang merah sebenarnya tergolong high tech (teknologi tinggi) dan high risk (resiko tinggi), namun ternyata para petani telah menguasainya,kami berharap perjuangan keras dari petani bawang Grobogan dalam memperkenalkan hasil teknologi TSS ini kepada pedagang dan konsumen karena mereka belum begitu mengenalnya. Selain itu bahwa bibit bawang merah dari Grobogan juga diminati daerah-daerah lain disekitar kabupaten Grobogan.
Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Holtikultura (Dipertan TPH) Edhie Sudaryanto mengatakan, pengembangan bawang merah dengan cara TSS itu dilakukan Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortulkutura (Dipertan TPH) Grobogan bekerjasama dengan Balai Pengkajian Teknologi
Pertanian (BPTP) Jateng.”Kami dari Kabupaten Grobogan sendiri sudah mempunyai tiga produsen
pengembangan bawang merah TSS. Yaitu kelompok niaga tani, Kecamatan Penawangan, kedua Margo Soto, Desa Brabo, Kecamatan Tanggungharjo dan Wijaya Kusuma Desa Padang,” kata Edhie Sudaryanto saat temu lapang pembenihan bawang merah TSS di Desa/Kecamatan Penawangan,”ungkap edhie (Bagus Murgan)
Kebebutuhan masyarakat terhadap bawang merah konsumsi sangat tinggi sehingga untuk meningkatkan produksi perlu dilakukan inovasi tekhnologi baru yang aplikatif. Selain hal itu upaya ini dilakukan dalam rangka mendukung program mandiri bawang merah yang bermutu, salah satu inovasi tersebut adalah penggunaan biji botani/True Shallot (TTS)
Luas wilayah Pertanian Kabupaten Grobogan mencapai 686 Ha dengan produksi 72.564 Kwintal,Daerah pertanian Desa Penawangan Kabupaten Grobogan merupakan sentra bawang merah dengan luas tanam mencapai 103 Ha.
Bertempat di Persawahan Desa Penawangan Kecamatan Penawangan Kabupaten Grobogan Wakil Bupati H.Icek Baskoro,SH membuka acara Temu Lapang pembenihan Bawang merah True Shallot Seed (TSS).
Tepat Pukul 11.30 WIB Senin (16/11) 2015 semua petani berkumpul di lahan persawahan penduduk Desa Penawangan.Hadir dalam acara tersebut Kepala pusat penelitian dan pengembangan holtikultura dan balai penelitian sayuran, balai besar biogen Muhammad Prama Yufdi, Kepala Dinas Provinsi Jateng Suryo Banendro, Kepala BPTP Provinsi Jateng Moh Ismail Wahab, serta ratusan peserta dari SKPD Komandan Kodim 0717dan kelompok tani lainya.
Dalam sambutanya H.Icek Baskoro ,SH.”Bawang yang dikenal sebagai salah satu komoditas yang dibutuhkan setiap orang.Kepada para petani bawang merah di Penawangan, hendaknya tetap semangat mengembangkan budidaya tanaman ini. Apresiasi saya sampaikan kepada para petani karena kita tahu teknologi budidaya bawang merah sebenarnya tergolong high tech (teknologi tinggi) dan high risk (resiko tinggi), namun ternyata para petani telah menguasainya,kami berharap perjuangan keras dari petani bawang Grobogan dalam memperkenalkan hasil teknologi TSS ini kepada pedagang dan konsumen karena mereka belum begitu mengenalnya. Selain itu bahwa bibit bawang merah dari Grobogan juga diminati daerah-daerah lain disekitar kabupaten Grobogan.
Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Holtikultura (Dipertan TPH) Edhie Sudaryanto mengatakan, pengembangan bawang merah dengan cara TSS itu dilakukan Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortulkutura (Dipertan TPH) Grobogan bekerjasama dengan Balai Pengkajian Teknologi
Pertanian (BPTP) Jateng.”Kami dari Kabupaten Grobogan sendiri sudah mempunyai tiga produsen
pengembangan bawang merah TSS. Yaitu kelompok niaga tani, Kecamatan Penawangan, kedua Margo Soto, Desa Brabo, Kecamatan Tanggungharjo dan Wijaya Kusuma Desa Padang,” kata Edhie Sudaryanto saat temu lapang pembenihan bawang merah TSS di Desa/Kecamatan Penawangan,”ungkap edhie (Bagus Murgan)