dr.Johari Angkasa M.Kes Kadinas Kesehatan Kab.Grobogan |
mengundang nara sumber ingin belajar keberhasilan dari program STBM dari Pemerintah Daerah Kabupaten Grobogan, berangkatlah Wakil Bupati Grobogan H.Icek Baskoro, SH. MH.ke Vietnam sebagai nara sumber “Best Practice STBM” keberhasilan penerapan STBM diwilayahnya. Ternyata informasi keberhasilan tersebut menggelobal, ada 12 negara datang ke Indonesia khususnya Kabupaten Grobogan untuk belajar pelaksanaan program STBM dapat berjalan merata secara baik dan langsung melihat kelapangan. Ini merupakan bukti bahwa dr. Johari mampu memenit secara baik Dinas Kesehatan Pemerintah Daerah Kabupaten Grobogan dan mengadakan kerja sama dengan Dinas terkait dalam menjalankan keberhasilan program STBM, memang beliau adalah type orang kerja keras, tegas, disiplin, humanism, kekeluargaan dan merakyat, transparansi, partisipatif merupakan sosok pemimpin perlu diteladani.
Mendapat piagam penghargaan juga dari Kementerian Kesehatan (kemenkes) Republik Indonesia dalam program Open Devication Free (ODF)/Bebas dari penyakit malaria atau tidak adanya nyamuk anopheles diwilayah Kabupaten Grobogan, jadi jika ada orang sakit malaria di Grobogan dapat dipastikan dia digigit nyamuk anopheles diwilayah lain (Habis bepergian/orang luar daerah), sebab sudah dibentuk team survey nyamuk malaria yang tugasnya berkeliling tiap desa, jika ada nyamuk anopheles wilayah tersebut langsung diadakan penyemprotan/foging secara tuntas. Team survey berkeliling keseluruh Desa/Kelurahan diwilayah Kabupaten Grobokan dan tidak ada satupun kasus malaria.
Keberhasilan ke tiga mendapat Piagam Penghargaan dari Provensi Jawa Tengah dalam melaksakan program Universal Cild Imunitation (UCI), dinyatakan bahwa seluruh Bayi di Kabupaten Grobogan telah mendapat Imunisasi lengkap tiap Desa/Kelurahan. Ke tiga prestasi ini perlu dipertahankan ungkap dr. Johari “mempertahankan lebih berat dari pada meraih prestasi” meskipun seberat apapun itu semua tugas kemanusiaan, secara continue dan konstan terus dikerjakan jangan sampai lengah seperti saat meraih prestasi (terus bersemangat).
Gebrakan dr. Johari selanjutnya menekan angka kematian Ibu dan Bayi (Ke IBA) program tersebut salah satunya akan mengadakan kerja sama dengan pihak Kemenag (Kementerian Agama) didaerah Kabupaten Grobogan dengan sosialisasi dan tindakan preventif, khususnya KUA (Kantor Urusan Agama). Pada saat calon pengantin mengajukan persyaratan Akad Nikah, setelah lengkap sebelum Akad Nikah diadakan pembekalan terhadap calon pengantin di KUA pihak DinKes mendatangi dan mensosialissi tentang kesehatan setelah Nikah serta merta mengidentifikasi calon pengantin wanita apakah siap hamil/mempunyai anak atau harus diadakan perawatan agar lebih siap mempunyai anak/hamil. Sehingga menetapkan kepada seluruh jajaran Dinkes untuk memprioritaskan pelayanan istimewa “1000 hari kehidupan awal” yaitu dihitung sejak dari kandungan selama 290 hari dan sisanya 710 hari setelah lahir (kurang lebih 2 tahun) diprioritaskan minum Air Susu Ibu (ASI) saja ataupun program ASI Eksklusif maksudnya tidak boleh diberi asupan lainya, program tersebut “Inisiasi Menyusui Dini” (IMD).
dr. Johari menjadi nara sumber dalam symposium “Cerdas Gerakan Kesehatan Ibu dan Anak” yang baru saja dilaksanakan pada tanggal 19-20 Agustus 2015 di Jakarta. Dalam rangka meningkatkan Sumber Daya Manusia Kesehatan selalu memberikan peluang terhadap bawahanya untuk meningkatkan ilmu pengetahuanya agar lebih professional dibidangnya dengan memberikan pendidikan secara continue tiap tahun bergilir tenaga dokter, bidan dan perawat mengikuti pelatihan tatalaksana bayi baru lahir tiap angkatan selama 3 hari dan baru saja dilaksanakan pada tanggal 24-26 Agustus 2015. Kerja sama dengan organisasi profesi mengadakan pelatihan PPGD dengan Ikatan Bidan Indonesia (IBI), Asuhan Persalinan Normal (APN), workshop dan symposium untuk pengembangan ilmu terbaru kerjasama dengan Ikatan Dokter Indonesia (IDI). Juga memberi kesempatan kepada dokter untuk melanjutkan kespesialis dengan rekomendasi RSUD dengan perjanjian kembali ke Grobogan minimal dua kali lama pendidikan ditempuh. Memberikan informasi bea siswa sebanyak 3 orang Sarjana Kesehatan Masyarakat (SKM) melanjutkan S2 Magester Kesehatan (M.Kes) dari Kemenkes tahun 2015.(Bagus Murgan)