Dirjen Sarpras Kementrian Pertanian Berkunjung Ke Grobogan
Grobogan metro realita
Menurut data BPS Grobogan,
sekitar 66 persen mata pencarian penduduk Grobogan berada di sektor pertanian.
Karenanya tak heran jika produksi beras di tahun ini ditargetkan naik 4,6
persen dibanding tahun lalu. Tujuan peningkatannya guna menyesuaikan program
nasional 10 juta Ton di tahun 2014 mendatang.”Kita menargetkan produksi beras
Kabupaten Grobogan naik 4,6 persen dibanding tahun lalu. Target tersebut untuk
menyesuaikan program nasional 10 juta Ton di tahun 2014 mendatang,” kata Bupati
Grobogan H. Bambang Pudjiono, SH di hadapan Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA)
baru-baru ini.
Untuk pencapaian itu,
lanjut dia, Kabupaten Grobogan akan membantu program nasional, mulai saat ini
dengan terus meningkatkan target produksi dari tahun ke tahun.
”Target 4,6 persen di tahun 2012 memang lebih kecil
dibanding tahun-tahun sebelumnya yang mencapai 5-6 persen. Namun hal itu
relistis di tengah anomali cuaca dan perubahan pola tanam,” lanjutnya.
Sementara Kepala Dinas
Pertanian Tanaman pangan dan Hortikultura (DPTPH) Grobogan Ir. Edhie
Sudaryanto, MM mengatakan dari luas wilayah daerah yang ada, sebanyak 63.435
hektar merupakan lahan sawah (32,11%). Dengan lahan seluas itu, Grobogan
merupakan salah satu daerah penyangga pangan terbesar Jateng. Pada tahun 2011
lalu misalnya, produksi padi Grobogan mencapai 602.635 ton, terdiri padi sawah
574.615 ton dan padi gogo 28.020 ton. Kemudian jagung pada tahun sama mencapai
502.245 ton, kedelai 14.898 ton dan kacang hijau mencapai 29.256 ton.
Pembangunan sektor
pertanian merupakan sektor terbesar pendukung Produk Domestik Regional Bruto
(PDRB) Kabupaten Grobogan, yaitu mencapai sekitar 44%. Pada tahun 2012 ini,
komoditas pertanian masih merupakan andalan Grobogan. Tahun ini pihaknya
mentargetkan produksi padi bisa mencapai 630.689 ton dari luas areal panen
109.857 hektar. Jagung ditargetkan mencapai 564.402 ton dari luas areal panen
113.152 hektar, kedelai 59.193 ton dari areal panen 29.745 hektar, dan produksi
kacang hijau ditargetkan bisa mencapai 21.500 ton dari luas areal 18.647
hektar.
”Selama ini, kontribusi
padi Grobogan untuk Jateng cukup besar. Untuk padi rata-rata mencapai 6 persen,
jagung 16 persen, dan kedelai 30 persen dari total produksi Jateng,”
ungkapnya.Untuk mencapai target tahun 2012 ini, tantangan terberat yang
dihadapi petani Grobogan adalah hama wereng coklat dan iklim. Pasalnya, pada tahun 2011 lalu, serangan hama wereng coklat sangat memukul petani selama sepuluh tahun terakhir karena
dipicu adanya anomali iklim. Oleh karena itu, pada tahun ini pihaknya
berkonstrasi terhadap dua masalah tersebut.
Agar hasil padi tahun ini
bisa berhasil, pihaknya menekankan kepada petani untuk tertib menerapkan pola
tanam dan menggunakan bibit unggul. Pada tahun ini, Grobogan mendapat bantuan
benih unggul non hybrida dari Pemerintah Pusat seluas 9.500 hektar. Petani juga
dianjurkan agar menerapkan pola tanam jajar legowo, menggunakan pupuk organik,
dan masalah pengamanan hasil produksi juga harus diperhatikan.”Kami juga akan
merubah sistem penyuluhan yang tidak lagi tingkat kecamatan, tetapi tingkat
desa dengan membentuk pos penyluhan desa (Posludes). Saat ini baru ada 50
Posludes. Kami targetkan tahun 2014 semua desa sudah ada Posludes,” tandasnya.(gus
murgan)
Copy and WIN : http://bit.ly/copy_win