Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Raskin Terlambat ,Beras Melonjak

BerasDi tengah lonjakan harga beras belakangan ini, mafia beras dijadikan kambing hitam. Seolah-olah ada jaringan mafia yang bersekongkol melambungkan harga beras di pasaran demi meraup untung sebesar-besarnya.
Padahal, pihak yang memiliki andil paling besar terhadap lonjakan harga beras adalah pemerintah. ”Faktor utama mahalnya harga beras adalah keterlambatan penyaluran beras untuk rakyat miskin (raskin),” kata Direktur Pelayanan Publik
Perum Bulog, Lely Pelitasari dalam sebuah diskusi di Jakarta, Sabtu lalu (1/3).
Lely menjelaskan, pemerintah tidak menggelontorkan raskin pada periode November-Desember tahun 2014 kepada 15,5 juta Rumah Tangga Sasaran (RTS). Kemudian pada Januari 2015, penyaluran raskin terlambat. Karena pemerintah baru meluncurkan kembali kebijakan raskin pada tanggal 28 Januari 2015.
Setiap bulannya raskin yang disalurkan kepada 15,5 juta keluarga miskin sebanyak 232.000 ton. Karena November, Desember dan Januari tidak ada raskin yang disalurkan, berarti ada kekosongan beras di pasaran sebesar 696.000 ton.
”Ketiadaan raskin selama tiga bulan hanya dikompensasi dengan operasi pasar Desember-Januari sebanyak 71.000 ton. Jadi tidak mampu menutupi kehilangan pasokan beras di pasaran yang hampir mencapai 700.000 ton akibat raskin tidak disalurkan selama tiga bulan,” jelasnya.
Lely menegaskan, sebenarnya stok beras yang dimiliki Bulog cukup untuk memenuhi seluruh kebutuhan rutin seperti penyaluran raskin tiap bulan dan operasi pasar. Saat ini stok Bulog masih 1,4 juta ton, cukup untuk kebutuhan hingga lima bulan ke depan.
Sebelumnya, Wakil Presiden Jusuf Kalla juga mengakui penyebab harga beras mahal bukan adanya mafia, tapi keterlambatan penyaluran raskin. ”Raskin periode November-Januari tidak disalurkan karena persoalan teknis administrasi,” kata Wapres di kantornya usai memimpin rapat koordinasi membahas lonjakan harga beras, beberapa waktu lalu.
Seperti diketahui, di akhir tahun 2014 merupakan masa transisi dari pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ke Presiden Joko Widodo. Di masa transisi inilah penyaluran raskin mandek. Bahkan sempat ada isu raskin akan dihapuskan.
Jusuf Kalla menjelaskan, ketiadaan raskin selama tiga bulan berakibat melonjaknya permintaan beras di pasaran oleh masyarakat yang selama ini menerima raskin. Permintaan yang tinggi tersebut berbarengan dengan pasokan beras dari petani yang minim karena masa panen raya belum tiba. (dri) indopos.co.id
Copy and WIN : http://bit.ly/copy_win Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...