
Plt Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman menyatakan, bantuan dari pilot Skuadron Hawk 12 sangat membantu kerja pemerintah menanggulangi kebakaran agar tidak meluas. Serta hasil pencitraan satelit terhadap titik panas memang harus segera diverifikasi dengan cepat.“Karena belum tentu hotspot itu merupakan kebakaran, sebab atap seng yang lebar bisa juga terbaca oleh satelit sebagai titik panas. Karena itu harus dicek kelapangan,” ujar dia.Bahkan, pemantauan dari udara juga penting karena lokasi kebakaran bisa saja terjadi jauh di tengah hutan yang tidak memiliki sarana infrastruktur jalan yang memadai.Kepala BMKG Stasiun Pekanbaru, Sugarin mengatakan hasil citra satelit Terra dan Aqua pada 13 Februari pukul 05.00 WIB menunjukkan ada 72 titik panas (hotspot) di Sumatera. Jumlah hotspot paling banyak berada di Riau, yakni mencapai 65 titik.
“Titik panas paling banyak di Kabupaten Bengkalis ada 43 titik, Indragiri Hilir sembilan titik, Siak enam titik, Pelalawan empat titik, Kepulauan Meranti dua titik, dan satu titik di Rokan Hilir,” katanya.